Liputan21 - Industri perfilman Korea Selatan wajib terimbas wabah virus corona( COVID- 19). Bersumber pada informasi Dewan Perfilman Korea, jumlah pemirsa bioskop Korea jatuh pada akhir minggu kemudian dengan angka kurang dari 300 ribu. Sementara itu pada minggu kedua Februari, pernah terjalin pemulihan jumlah pemirsa dengan 474 ribu orang.
Perihal tersebut berakibat langsung pada film- film yang tayang, salah satunya merupakan Beasts Clawing at Straws. Film yang memenangkan Jury Award di International Film Festival Rotterdam tersebut cuma memperoleh 164 ribu pemirsa dikala akhir minggu. Sementara itu, film baru umumnya dapat ditonton lebih dari 300 ribu pemirsa pada minggu debut.
Tidak hanya itu penyusutan jumlah pemirsa, wabah virus corona pula membuat beberapa film lokal serta Hollywood ditunda penayangannya dan batal menggelar kegiatan promosi di Korea Selatan.
Pada Senin( 24/ 2), Walt Disney Company Korea mengumumkan film animasi Onward yang sepatutnya tayang Maret diundur ke April. Dilaporkan The Korea Herald, perihal seragam terjalin pada film- film lokal semacam Time to Hunt, Innocence, serta The Wandering Chef yang sepatutnya tayang dalam 2 minggu ke depan pula ditunda sampai waktu yang belum didetetapkan.
Wabah pula mempengaruhi penciptaan film. Film Bargaining yang hendak diperankan Hyun Bin serta Hwang Jung- min batal mengambil foto di Yordania. Sementara itu, pengambilan foto itu dijadwalkan mulai pada akhir Maret. Pembatalan diakibatkan Yordania dikala ini melarang masyarakat Korea Selatan masuk demi menghindari penyebaran virus corona.
Perihal tersebut membuat regu penciptaan menggelar rapat darurat buat memastikan hendak senantiasa mengambil foto di Yordania sampai larangan tersebut dicabut ataupun memilah negeri lain. Tidak hanya Yordania, Israel serta Bahrain pula telah melarang wisatawan dari Korea Selatan masuk.
Pada akhir minggu kemudian, virus corona( COVID- 19) menyebar secara masif di Korea Selatan. Saat sebelum minggu berakhir, kurang dari 100 orang dilaporkan terinfeksi.
Pada Minggu( 23/ 2), Presiden Moon Jae- in formal menetapkan Korea Selatan siaga satu virus corona. Perihal itu membuat pemerintah berhak melaksanakan beberapa aksi tegas buat menghindari penyebaran masif virus, salah satunya merupakan melarang anggota sekte di Daegu buat berjumpa serta berkumpul. Larangan tersebut dikeluarkan karena sebagian besar korban terinfeksi corona ialah anggota sekte di Daegu tersebut.
Tidak hanya itu, pemerintah pula menunda tahun ajaran baru. Sehingga, sekolah mulai dari Halaman Anak- anak( TK) sampai Sekolah Menengah Atas( SMA) hendak diliburkan pada 2- 9 Maret.
Presiden Moon Jae- in pula menginstruksikan seluruh susunan warga kurangi kunjungan ke tempat yang banyak orang demi menghindari penyebaran wabah virus corona.
Tetapi perihal itu sudah dicoba oleh pelakon industri hiburan Korsel. Mereka membatalkan beberapa konser, baik di Korea ataupun negara- negara di Asia Tenggara, Asia Timur, serta Eropa. Kegiatan musik mingguan senantiasa diselenggarakan, walaupun tanpa fan.