Bioskop AS Dapat Suntikan Dana dari Pemerintah

Bioskop AS Dapat Suntikan Dana dari Pemerintah

Jumat, Maret 27, 2020


Liputan21 - Pemilik jaringan bioskop di Amerika Serikat memuji bantuan dana paket US$2 triliun atau sekitar Rp32,5 kuadriliun (US$1=Rp16.266) yang disahkan Senat AS pada Rabu (25/3) malam.

Pemberian dana tersebut dimaksudkan salah satunya untuk membantu pemilik bioskop bertahan selama masa penutupan karena pandemi virus corona yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Dengan perjanjian ini, bioskop dapat berharap untuk membuka kembali dan sekali lagi melayani komunitas mereka," kata National Association of Theatre Owners dalam sebuah pernyataan.

Hingga akhir pekan lalu, hampir seluruh bioskop AS yang berjumlah sekitar 5.500 ditutup demi mencegah penyebaran virus. Di sisi lain, penutupan itu mengancam kelangsungan industri bioskop ke depan.

Oleh karena itu, setelah beberapa perubahan, Senat Partai Republik dan Demokrat, bersama dengan dukungan dari Gedung Putih, membuat perjanjian untuk memberi bantuan.

Paket bantuan ini akan membentuk dana jaminan pinjaman yang memungkinkan bagi pelaku bisnis kala tidak memiliki pemasukan untuk membayar biaya rutin.

Selain itu, ada pula pula program yang memungkinkan perusahaan kecil dengan jumlah karyawan 500 orang atau kurang mendapatkan pengampunan pinjaman, dengan syarat tertentu. Mayoritas bioskop AS disampaikan NATO masuk ke dalam definisi bisnis kecil.

Dampak bantuan itu juga berpengaruh pada penangguhan pajak upah karyawan. Komponen utama dari paket bantuan ini adalah peningkatan tunjangan pengangguran, termasuk asuransi pengangguran yang diperluas empat bulan, serta peningkatan pembayaran mingguan sebesar US$600 dan melonggarkan persyaratan kelayakan untuk pekerja paruh waktu.

Setelah penutupan bioskop minggu lalu, lebih dari 150 ribu pekerja bioskop telah terabaikan.

"Dengan bantuan ini, bioskop dapat melewati krisis dengan percaya diri untuk dapat membuka kembali, serta tenaga kerja yang telah terlatih pun dapat menghadapi pandemi ini serta tetap memiliki pekerjaan yang menunggu mereka ketika situasi sudah aman," kata NATO.

Namun, Analis Wall Street Eric Handler mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui berapa banyak paket bantuan akan membantu.

Dia juga mencatat bahwa perusahaan yang memiliki banyak utang berada dalam posisi yang lebih rentan, seperti AMC Theatres, jaringan bioskop terbesar di AS dan dunia. Handler mengatakan Cinemark, rantai terbesar ketiga di negara itu setelah AMC dan Regal, berada dalam posisi yang lebih baik.

Menurut Hollywood Reporter, belum pernah sebelumnya dalam sejarah Hollywood bioskop ditutup secara massal. Saham AMC jatuh 41 persen pada bulan lalu dan 52 persen tahun ini.

Sebelumnya pada hari Rabu, perusahaan tersebut mengambil langkah drastis dengan merumahkan 600 karyawan perusahaannya, termasuk CEO Adam Aron. Keputusan itu di luar lebih dari 26 ribu karyawan AMC yang di-PHK pada akhir pekan lalu.